Judul di atas kalau diterusin panjangnya jadi begini, “Lokasi bagus kalau tidak laku ya JELEK. Lokasi jelek kalau laku ya BAGUS”. Kisah seperti ini terjadi dalam dunia bisnis developer properti. Kembali menginspirasi karena beberapa waktu lalu, seorang kawan lama di Cirebon mengajak saya mengunjungi perumahan yang sedang dia bangun.
Kawan saya ini sebut saja IA adalah
seorang pemula dalam bisnis ini. Benar-benar baru. Kebetulan ada modal tanah
yang sudah dikuasainya sejak lama di kampungnya. Lokasinya dari jalan utama,
masih harus memasuki perkampungan (perdesaan) dengan menempuh perjalanan lebih
dari 45 menit. Jauh banget.
Awal mulanya saya berpikir, tidak
sejauh yang saya bayangkan. Setelah 15 menit, kok berasa semakin ke dalam.
Singkat cerita sampailah saya di lokasi. Wow… 88 unit yang direncanakan sudah
di booking 50 unit dalam waktu 4 bulan. Berdiri di atas lahan kurang dari 1 ha.
IA hanya bekerja sendiri. Arsitek perencanaan, promosi semua di-outsourcekan
kepada kawan-kawan dekatnya.
Promosi hanya mengandalkan sign
board ukuran 3 x 2 m. Spanduk terpasang adalah potongan dari spanduk promosi
rokok. Brosur?? Jangan tanya, belum ada. Pengolahan lahan? Hanya urugan selebar
5 x 10 m untuk akses masuk ke lokasi. Sign board??? Sama sekali tidak ada!
“Modalnya berapa nih?”, saya bertanya. Tidak lebih dari 10 Juta!!! Wah…
dahsyat!!! Inspiratif!
Terlepas dari kekurangan yang ada.
Seperti percepatan, sistem operasional dan lain-lain. Sesuatu yang belum
dimiliki kawan saya saat ini. Namun kawan saya benar-benar menginspirasi bahwa
LOKASI “JELEK” KALAU LAKU YA “BAGUS”!
Pesan kawan saya sebelum kami
berpisah, “Mas Aryo, saya mau mendobrak pakem yang sekarang gencar ditawarkan
oleh para konsultan properti bahwa lokasi, lokasi dan lokasi itu tidak
semata-mata penting. Yang paling penting adalah PASAR!”
Mantabs! Luar Biasa! Super Antusias!!!
Dedicated to Mr. IA, Kawan
saya yang sangat inspiratif!
Jasa pembuatan siteplan murah....!!!
BalasHapusHP. 082227004510